Pielonefritis, atau infeksi ginjal, adalah kondisi serius yang memerlukan pengobatan yang tepat untuk mencegah komplikasi yang lebih parah. Pengobatan pielonefritis tergantung pada tingkat keparahan infeksi, kondisi kesehatan umum pasien, serta faktor-faktor lain seperti kehadiran obstruksi saluran kemih atau kondisi medis lainnya. Berikut adalah beberapa pilihan pengobatan yang umum digunakan untuk pielonefritis:
1. Antibiotik
Antibiotik adalah langkah utama dalam pengobatan pielonefritis untuk membunuh bakteri penyebab infeksi. Pemilihan antibiotik didasarkan pada jenis bakteri yang diduga menyebabkan infeksi dan sensitivitasnya terhadap antibiotik. Dokter mungkin akan memulai dengan antibiotik spektrum luas yang efektif terhadap bakteri Gram-negatif seperti Escherichia coli, yang merupakan penyebab paling umum pielonefritis.
- Antibiotik Oral: Pada kasus ringan hingga sedang, antibiotik dapat diberikan dalam bentuk tablet atau kapsul untuk diminum secara oral di rumah. Contoh antibiotik yang umum digunakan termasuk ciprofloxacin, levofloxacin, atau trimethoprim/sulfamethoxazole.
- Antibiotik Intravena (IV): Untuk kasus yang lebih parah atau ketika pasien memerlukan perawatan di rumah sakit, antibiotik dapat diberikan melalui infus intravena untuk memastikan dosis yang adekuat mencapai sasaran infeksi dalam waktu singkat. Contoh antibiotik IV yang sering digunakan meliputi ceftriaxone, cefepime, atau piperasilin/tazobactam.
Durasi pengobatan antibiotik bervariasi tergantung pada respon pasien terhadap pengobatan dan keparahan infeksi, tetapi biasanya antibiotik diberikan selama minimal 7-14 hari.
2. Pengobatan Simptomatik
Selain antibiotik, pengobatan simptomatik dapat membantu mengurangi gejala yang tidak nyaman yang sering terjadi selama pielonefritis:
- Obat Penurun Panas (Antipiretik): Untuk mengurangi demam yang sering terjadi pada pielonefritis, obat-obatan seperti parasetamol atau ibuprofen dapat diberikan untuk mengurangi suhu tubuh dan meningkatkan kenyamanan.
- Analgesik: Nyeri punggung atau samping yang biasanya terjadi dapat diobati dengan obat penghilang rasa sakit seperti parasetamol atau NSAID (obat antiinflamasi nonsteroid) seperti ibuprofen, asalkan tidak ada kontraindikasi.
3. Pemantauan dan Perawatan Tambahan
- Pemantauan Medis: Pasien dengan pielonefritis sering memerlukan pemantauan medis untuk memantau respon terhadap pengobatan, termasuk pengukuran suhu tubuh dan evaluasi gejala lainnya.
- Cairan Intravena (IV): Untuk memastikan pasien terhidrasi dengan baik dan membantu membuang bakteri dari saluran kemih, dokter dapat memberikan cairan intravena jika diperlukan.
4. Pertimbangan Khusus
Dalam beberapa kasus, terutama jika terdapat faktor risiko atau komplikasi yang signifikan, pengobatan pielonefritis mungkin memerlukan pendekatan yang lebih individual dan intensif, termasuk:
- Pengobatan Empiris: Dokter mungkin memulai pengobatan sebelum hasil kultur dan sensitivitas bakteri tersedia, terutama jika kondisi pasien memerlukan tindakan cepat.
- Pengobatan Rumatan: Untuk kasus yang kronis atau infeksi berulang, dokter dapat merekomendasikan pengobatan lanjutan atau profilaksis antibiotik untuk mencegah infeksi berulang.
Komplikasi dan Pencegahan
Jika tidak diobati dengan tepat, pielonefritis dapat menyebabkan komplikasi serius seperti abses ginjal, sepsis, atau kerusakan ginjal permanen. Untuk mencegah infeksi ginjal, langkah-langkah pencegahan seperti menjaga kebersihan pribadi, minum banyak cairan, dan mengelola kondisi medis yang mendasari sangat penting.