Gagal jantung sistolik adalah kondisi di mana otot jantung tidak dapat berkontraksi dengan cukup kuat untuk memompa darah keluar dari jantung dengan efisien. Hal ini menyebabkan penurunan fraksi ejeksi (FE), yang merupakan persentase darah yang dipompa keluar dari ventrikel setiap kali jantung berkontraksi. Fraksi ejeksi yang rendah adalah ciri khas dari gagal jantung sistolik, dan kondisi ini dapat memiliki berbagai penyebab yang menyebabkan melemahnya otot jantung. Berikut adalah beberapa penyebab umum gagal jantung sistolik:
1. Serangan Jantung (Infark Miokard):
Serangan jantung dapat menyebabkan kerusakan parah pada otot jantung karena kurangnya pasokan darah ke area tertentu. Area yang mengalami kerusakan dapat mengalami penggantian jaringan parut, yang mengurangi kemampuan kontraksi otot dan mempengaruhi fungsi jantung secara keseluruhan.
2. Kardiomiopati:
Kardiomiopati adalah kelompok penyakit yang mempengaruhi otot jantung. Kondisi ini dapat menyebabkan pembengkakan dan penebalan otot jantung, yang mengurangi kemampuannya untuk berkontraksi secara efektif. Ada beberapa jenis kardiomiopati, termasuk dilatasi, restriktif, dan hipertrofik, yang semuanya dapat menyebabkan gagal jantung sistolik.
3. Penyakit Katup Jantung:
Penyakit katup jantung, seperti stenosis atau insufisiensi katup, dapat menyebabkan gangguan aliran darah keluar dari jantung. Hal ini dapat memberikan beban kerja tambahan pada otot jantung dan, pada akhirnya, menyebabkan lemahnya otot dan terjadinya gagal jantung sistolik.
4. Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi):
Tekanan darah tinggi dapat memberikan tekanan berlebih pada dinding ventrikel kiri jantung, menyebabkan penebalan dan kekakuan otot. Hal ini mengurangi kemampuan ventrikel untuk berkontraksi dengan efektif dan dapat menyebabkan gagal jantung sistolik.
5. Penyakit Arteri Koroner (PJK):
PJK terjadi ketika pembuluh darah koroner yang memasok darah ke otot jantung mengalami penyempitan atau penyumbatan. Kurangnya pasokan darah dapat menyebabkan kerusakan otot jantung dan, pada akhirnya, gagal jantung sistolik.
6. Infeksi Jantung (Endokarditis):
Infeksi pada katup atau dinding jantung dapat merusak struktur jantung dan mempengaruhi kemampuannya untuk berkontraksi.
7. Penyalahgunaan Alkohol atau Obat-obatan:
Penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan tertentu dapat merusak otot jantung dan menyebabkan gagal jantung sistolik.
8. Faktor Genetik:
Beberapa kasus gagal jantung sistolik dapat memiliki dasar genetik atau dapat diturunkan dari keluarga.
Penting untuk diingat bahwa faktor risiko seperti usia, jenis kelamin, dan riwayat keluarga juga dapat memainkan peran dalam perkembangan gagal jantung sistolik. Pemantauan rutin, pencegahan penyakit penyebab, dan perawatan yang tepat waktu dapat membantu mengelola kondisi ini. Pengobatan umum melibatkan obat-obatan seperti ACE inhibitors, beta-blockers, diuretik, dan terapi lainnya sesuai dengan penyebab yang mendasarinya. Seiring dengan itu, perubahan gaya hidup seperti diet sehat, olahraga teratur, dan pengelolaan stres juga berperan penting dalam manajemen gagal jantung sistolik.