Sekarang jika berbicara soal LGBT mungkin mulai terasa biasa, karena sudah mulai banyak dan sudah semakin banyak para pelaku LGBT. Apalagi bagi orang-orang yang tinggal di pusat kota seperti Jakarta. Kalian akan sering sekali bertemu dengan para pelaku LGBT. Dan mereka sudah tidak sungkan-sungkan lagi menunjukkan ya saya LGBT, dan ini pasangan saya. Menunjukkan keromantisan mereka di publik. Mungkin beberapa merasa risih, tapi di beberapa lingkungan akan merasa biasa karena saking banyaknya. Mereka juga semakin transparan menunjukkan jati diri mereka.
LGBT Karena Bawaan Dari Lahir
Ada beberapa orang yang LGBT yang memang karena hormonnya. Dan sudah bawaan dari lahir. Sehingga mereka sudah sadar dari dulu merasa diri mereka berbeda. Merasakan daya tarik lebih ke sesama jenis. Atau ada perilaku yang malah seperti lawan jenis. Dan merasa itu bukan dirinya. Atau ada yang merasa dia merasakan daya tarik yang sama besar kepada dua-duanya, perempuan dan laki-laki. Kita pun tidak bisa menyalahkan orang seperti ini. Karena memang terbukti ada yang lahir dengan kelainan hormon. Dan kita sebagai yang normal, sebagai kaum mayoritas, kita tidak bisa men judge, atau menghakimi mereka. Karena tidak ada yang ingin terlahir dengan perbedaan seperti itu. Kita juga tidak ada di posisi mereka sehingga kita tidak tahu persis bagaimana perasaan mereka saat harus berperang dengan perasaan mereka dengan penolakan perasaan mereka dengan diri mereka. Kita hanya beruntung terlahir di mayoritasnya orang normal. Jadi kita harus mengerti dan memperlakukan mereka sama dengan yang lainnya. Jika anda merasa ini salah, ya anda jelaskan, anda bimbing mereka, bukan menjudge atau menjauhi apalagi sampai menghakimi.
LGBT Karena Lingkungan Pergaulan
Nah yang salah itu adalah orang yang mengklaim dirinya LGBT karena lingkungan pergaulan. Karena pergaulan yang salah, dan kadang karena keterpaksaan, sehingga membuat mereka secara tidak langsung menjadi LGBT. Pengalaman trauma juga bisa menjadi faktor. Jika alasan seseorang menjadi LGBT karena alasan lingkungan, pergaulan ini masih bisa disembuhkan, asal ada niat dari pelaku. Ada yang karena uang, sehingga menjadi LGBT, yang awalnya normal dan karena keterpaksaan jadi harus mengikuti, dan akhirnya malah menjadi nyaman di sana. Dan ada yang karena misalnya di penjara, dan karena bertahun-tahun dengan orang sejenis, dan seksual menjadi kebutuhan, tidak sedikit, orang setelah keluar dari penjara menjadi LGBT.