Abses peritonsil, juga dikenal sebagai abses tonsil, adalah kondisi medis yang terjadi ketika terjadi penumpukan nanah di daerah di sekitar amandel. Abses peritonsil umumnya merupakan komplikasi dari infeksi tenggorokan, terutama tonsilitis bakteri, yang tidak diobati atau tidak diobati dengan tepat. Infeksi ini dapat menyebabkan pembengkakan dan peradangan pada jaringan di sekitar amandel, yang pada gilirannya dapat menyebabkan pembentukan abses.
Penyebab Abses Peritonsil:
Abses peritonsil umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri, terutama Streptococcus pyogenes, yang juga dikenal sebagai bakteri streptokokus. Infeksi bakteri ini dapat menyebabkan tonsilitis, yang kemudian dapat berkembang menjadi abses peritonsil jika tidak diobati. Faktor risiko untuk abses peritonsil termasuk:
- Riwayat Tonsilitis Kronis: Orang yang memiliki riwayat tonsilitis kronis atau radang amandel yang sering berulang lebih rentan terhadap pembentukan abses peritonsil.
- Infeksi Tenggorokan yang Tidak Diobati: Infeksi tenggorokan bakteri yang tidak diobati atau tidak diobati dengan tepat dapat berkembang menjadi abses peritonsil.
- Penurunan Kekebalan Tubuh: Sistem kekebalan tubuh yang lemah atau terganggu, seperti pada orang dengan kondisi medis tertentu atau yang menderita stres berat, dapat meningkatkan risiko terjadinya abses peritonsil.
Gejala Abses Peritonsil:
Gejala abses peritonsil dapat bervariasi dari ringan hingga parah, dan dapat termasuk:
- Sakit Tenggorokan yang Parah: Rasa sakit di tenggorokan yang parah, terutama pada satu sisi, adalah gejala yang umum dari abses peritonsil.
- Kesulitan Menelan: Abses peritonsil dapat menyebabkan kesulitan menelan atau nyeri saat menelan makanan atau minuman.
- Pembengkakan Tonsil dan Daerah Sekitar: Tonsil yang membesar dan pembengkakan di daerah di sekitarnya adalah gejala yang umum dari abses peritonsil.
- Bau Napas yang Tidak Sedap: Karena adanya nanah di daerah tersebut, abses peritonsil dapat menyebabkan bau napas yang tidak sedap.
- Demam dan Menggigil: Demam dan menggigil adalah gejala umum dari infeksi bakteri, termasuk abses peritonsil.
Diagnosa dan Pengobatan:
Diagnosis abses peritonsil biasanya didasarkan pada riwayat medis, pemeriksaan fisik, dan tes diagnostik tambahan seperti pengujian swab tenggorokan untuk mengidentifikasi jenis bakteri penyebabnya. Pengobatan untuk abses peritonsil biasanya melibatkan:
- Antibiotik: Penggunaan antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri yang mendasari abses peritonsil.
- Penghilangan Nanah: Pada beberapa kasus, dokter dapat melakukan prosedur untuk menghilangkan nanah dari abses peritonsil.
- Pengurangan Pembengkakan: Pemberian obat antiinflamasi dan analgesik untuk mengurangi pembengkakan dan meredakan rasa sakit.
- Pengobatan Rumah: Istirahat yang cukup, minum banyak cairan, dan berkumur dengan air garam hangat dapat membantu meredakan gejala abses peritonsil.