Apa itu mononukleosis?

Mononukleosis, juga dikenal sebagai penyakit ciuman, adalah infeksi yang disebabkan oleh virus Epstein-Barr (EBV), salah satu anggota keluarga virus herpes. Infeksi ini umumnya terjadi pada remaja dan orang dewasa muda, meskipun dapat memengaruhi individu di segala usia. Mononukleosis dapat menimbulkan gejala yang bervariasi dan biasanya melibatkan pembengkakan kelenjar getah bening dan gejala flu.

### Gejala Mononukleosis:
1. **Demam Tinggi:**
– Seringkali disertai demam tinggi yang muncul secara tiba-tiba.

2. **Pembengkakan Kelenjar Getah Bening:**
– Pembengkakan kelenjar getah bening, khususnya di leher, ketiak, dan pangkal paha.

3. **Sakit Tenggorokan:**
– Gejala sakit tenggorokan atau radang tenggorokan dapat muncul.

4. **Kelelahan yang Berlebihan:**
– Kelelahan yang berlebihan dan terus-menerus adalah ciri khas mononukleosis.

5. **Sakit Kepala dan Nyeri Tubuh:**
– Sakit kepala, nyeri otot, dan nyeri tubuh dapat terjadi.

6. **Peningkatan Ukuran Limpa dan Hati:**
– Pada beberapa kasus, limpa dan hati dapat membesar.

7. **Ruam Kulit (Jarang Terjadi):**
– Meskipun jarang, mononukleosis dapat menyebabkan ruam kulit.

8. **Gejala lainnya:**
– Gejala lain mungkin melibatkan peningkatan jumlah sel darah putih, pembengkakan amandel, dan pembengkakan wajah.

### Penularan:
Penularan mononukleosis terjadi melalui kontak dengan air liur atau lendir dari orang yang terinfeksi, terutama melalui ciuman. Virus Epstein-Barr dapat menyebar melalui air liur, tetesan dahak, dan kontak langsung dengan cairan tubuh.

### Diagnosis dan Pengobatan:
1. **Diagnosis:**
– Dokter dapat mendiagnosis mononukleosis melalui pemeriksaan fisik, riwayat medis, dan tes darah untuk mendeteksi keberadaan antibodi yang dihasilkan sebagai respons terhadap infeksi oleh virus Epstein-Barr.

2. **Pengobatan:**
– Pengobatan mononukleosis umumnya bersifat simptomatik dan melibatkan istirahat yang cukup, hidrasi, dan penggunaan obat penurun demam atau analgesik untuk meredakan gejala.

### Pencegahan:
Tidak ada vaksin khusus untuk mencegah mononukleosis. Pencegahan dapat melibatkan praktik kebersihan yang baik, seperti mencuci tangan secara teratur dan menghindari berbagi barang pribadi, terutama pada individu yang terinfeksi.

Meskipun gejala mononukleosis biasanya mereda dalam beberapa minggu, kelelahan yang berlebihan dapat berlanjut selama berbulan-bulan. Penting untuk beristirahat dan mendapatkan dukungan medis jika gejala persisten atau berat.