Luka Yang Pedih Bukan Dari Musuhmu Melainkan Orang Terdekatmu

Luka Yang Pedih Bukan Dari Musuhmu Melainkan Orang Terdekatmu

Saat anda mengalami masa sulit, masa sedih, masa duka dan ada lagi musibah yang datang. Rasanya wah, musibah dan cobaan yang bertubi-tubi. Tapi dari kejadian tersebut, mengajarkan kita menjadi semakin kuat, semakin dewasa sehingga itu membuat kita semakin siap menjalani hidup. Sebuah kecelakaan, atau masalah bisa datang karena aktivitas bumi ataupun kelalaian manusia. Tapi bagaiman jika suatu musibah dilakukan dengan sengaja? Apalagi oleh orang terdekat dengan kita?

Luka Yang Pedih Bukan Dari Musuhmu Melainkan Orang Terdekatmu

Semakin banyak orang di sekitar kita, semakin banyak orang yang kita sayangi dan kasihi, semakin besar juga kemungkinan kita akan jatuh dan terluka. Mungkin ada saja hambatan atau rasa sedih yang diberikan dari orang lain, atau orang yang tidak suka pada kita. Tapi itu menjadi tidak ada artinya. Yang sangat menyakitkan jika yang menyakiti adalah orang yang kita sangat kasihi. Karena kita tidak siap, tidak ada pelindung, kita tidak mengira sehingga rasa sakit nya sangat dalam. Berbeda jika musuhmu yang menyakitimu.

Dari awal karena anda sudah tahu dia musuhmu, anda sudah berjaga-jaga, sudah memasang pengaman. Sehingga kapanpun dia serang, anda selalu siap. Tapi bagaimana jika orang terdekat kita sendiri malah yang menghianati kita. Seperti kejadian ketika ayah saya baru meninggal 3 bulan. Semua masih di selimuti rasa duka. Masih ada kehampaan, dan kami masih belajar dan mencoba beraktivitas seperti biasa dengan tanpa kehadiran papa, dengan keluarga yang sudah tidak komplit lagi. Masih terlalu sedih. Dan kami memiliki saudara, lebih tepatnya anak kakak papa. Dia sangat dekat dengan kita. Saya sendiri bahkan sudah menganggapnya sebagai kakak saya sendiri.

Dia pernah ke sekolah terima raportku, dia yang mengantarkan kita bolak balik ke rumah sakit saat papa masuk rumah sakit. Dia selalu ada di samping kami. Sehingga kami sangat menyayanginya. Tapi siapa sangka baru 3 bulan papa meninggal dia mencuri uang mama dan perhiasan mama semua peninggalan papa. Shock, sedih, kecewa marah. Semua menjadi satu. Sehingga penting untuk kita terus berjaga-jaga. Meskipun itu terhadap orang yang kita kasihi.